Rabu, 21 Januari 2009

Surat Dari Sang Maha Pencipta



Saat kau bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan berharap
engkau akan berbicara kepadaKU, walaupun hanya sepatah kata
meminta pendapatKU atau bersyukur kepadaKU atas sesuatu hal
yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin.

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri
untuk pergi bekerja. AKU kembali menanti saat engkau sedang
bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk
berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk.

Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima
belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat
engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan
berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone, dan
menelepone seseorang teman untuk mendengarkan gosip
terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU
menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua
kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan
sesuatu kepadaKU.

Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang ke sekeliling,
mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah
sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau
memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat
beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan
lembut sebelum mereka menyantap rizki yang AKU berikan,
tetapi engkau tidak melakukannya. Yah, tidak apa-apa masih
ada waktu yang tersisa dan aku berharap engkau akan
berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah
kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak
tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak, hanya saja
engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap
hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya
menikmati acara yang ditampilkan. Kembali AKU menanti
dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati
makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.

Saat tidur KUpikir kau merasa terlalu lelah. Setelah
mengucap-kan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat
ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU kau
sebut. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari
bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih
lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan
bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat
menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata,
do'a, pikiran atau ucapan syukur dari hatimu. Baiklah,
engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh
kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk
menyapaKU.

Tapi yang AKU tunggu...ah, tak jua kau menyapaKU. Dari
detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam,
hingga hari berganti lagi, kau masih mengacuhkan AKU.
Tak
ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa,
tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU.

Apakah salahKU padamu? Rizki yang AKU limpahkan, kesehatan
yang AKU berikan, harta yang AKU relakan, makanan yang AKU
hidangkan, anak-anak yang AKU rahmatkan, apakah hal itu
tidak membuatmu ingat kepadaKU? Percayalah AKU selalu
mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan
menyapaKU, memohon perlindunganKU, dan bersujud menghadapKU.

Yang selalu menyertaimu setiap saat, TYME

Tidak ada komentar:

Posting Komentar